POLITEKNIK ANGKATAN DARAT
JURUSAN TELKOMMIL
Nama : Ade. Rinaldi. V. M
Kelas : Telkommil Tk III
Nosis : 20190422-E
LAPORAN PRAKTIKUM
PAM TELKOMMIL
PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNIK TELEKOMUNIKASI MILITER
JURUSAN TELEKOMUNIKASI
POLTEKAD KODIKLATAD
1. Tujuan : Agar bintara siswa mampu membuat desain Robot
RCWS SS2
2. Alat dan Bahan :
a. Laptop;
b. Aplikasi 3DS MAX.
3. Dasar teori :
a. Pengertian RCWS
Remote Control Weapon System atau Remote Control Weapon Station
(RCWS) adalah sebuah sistem senjata yang dapat dikendalikan dari jarak jauh,
dan pada umumnya dilengkapi dengan alat kendali tembak Fire Control System
(FCS).
Istilah RCWS pada umumnya merujuk kepada penggunaan senjata kaliber
ringan dan sedang dengan pemasangan di kendaraan darat atau laut. Sering juga
RCWS ditempatkan untuk pertahanan titik (pangkalan).
Keuntungan penggunaan RCWS maliputi, petembak dapat melakukan
penembakan secara terlindung dari dalam kendaraan atau bangunan. Dengan
menggunakan FCS, perkenaan tembakan menggunakan RCWS lebih akurat dibandingkan
penembakan manual. Dengan adanya sensor kamera dan thermal, RCWS dapat membantu
pengamatan (surveillance) dan dioperasikan pada siang maupun malam hari.
b. Mengapa digunakan RCWS
Kehadiran teknologi RCWS bagi satuan Infanteri merupakan
jawaban atas kemungkinan pengerahan infanteri dalam pertempuran di daerah
perkotaan atau pemukiman maupun dalam pelaksanaan tugas patroli di daerah perbatasan.
Kemampuan daya putar RCWS adalah 90 per detik, sedangkan untuk elevasinya
adalah 60/detik. RCWS deFNder Medium menyediakan fitur Infrared thermal camera
dan target tracking yang sangat membantu dalam pencarian dan deteksi sasaran.
Fitur ini sangat membantu dalam pertempuran kota ataupun
pertempuran di malam hari, khususnya untuk menemukan kedudukan musuh yang
berlindung di dalam bangunan ataupun kurangnya intensitas cahaya di daerah
operasi.
c. Bagaimana cara kerja RCWS
Pengendalian jarak jauh pada senjata dapat
diterapkan untuk mengendalikan Remote Control Weapon System (RCWS). RCWS
merupakan sistem senjata yang dioperasikan dari jarak jauh atau lewat remote
control untuk senjata kaliber ringan dan menengah yang dapat dipasang pada pohon.
Indonesia telah mempunyai teknologi yang mampu membuat senjata tempur yang
dipakai militer bisa dikendalikan lewat remote control yang disebut sebagai
remote control weapon system (RCWS).
Prinsip
kerjanya sama seperti potensio. Sensor flex yang dipasangkan pada motor yang
berada pada kendali senjata. Sedangkan IMU merupakan sebuah unit pengukuran
inersia. IMU akan menghitung perubahan kemiringan sudut dengan menggunakan dua
sumbu yaitu pitch (angguk) dan roll (guling). Hasil pembacaan dari sensor flex
dan IMU tersebut akan diolah menggunakan fuzzy logic untuk menentukan gerakan RCWS.
Gerakan RCWS yang dihasilkan berupa gerakan ke arah kanan, kiri, atas, bawah,
dan menembak.
4. Komponen pada RCWS.
a.
Arduino
b. Kerangka
c.
Camera
d.
Senjata SS2
e.
Motor Penggerak
f. Alat Penyangga di Pohon
g.
Sensor gerak
h.
Joystick
5. Langkah Kerja
a. Penyiapan alat dan komponen yang digunakan
untuk percobaan
b. Gunakan laptop ataupun Pc untuk membuat
program menggunakan 3DS MAX
c. Tambahkan Vray ke project yang sudah di
buat
d.
Sistem
penembakan menggunakan senjata yang sudah dilengkapi kamera, yang bias bekerja
pada malam hari untuk mengintai dan menembak musuh atau ancaman lainnya.
e. Kamera akan mencari musuh dengan sensor gerak yang sudah
di program pada Arduino. Apabila sudah terekam dan terbidik, maka alat itu akan
menembak secara otomatis.
6. Hasil Percobaan:
7. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :
a. Joystick dapat digunakan untuk menggerakkan RCWS arah
azimut dan elevasi. Untuk menggerakkan elevasi joystick menghasilkan nilai ADC
minimal 161 dengan tegangan 0,79 volt dan nilai ADC maksimal 4,33 volt dengan
nilai ADC 887 dengan kesalahan pengujian dan perhitungan sebesar 1,86%.
b. Motor digerakkan dengan metode fuzzy logic sehingga
menghasilkan nilai PWM. PWM minimum untuk menggerakkan joystick yaitu 150 dan
batas maksimumnya 255. Pada pergerakkan azimut nilai PWM pengujian dan
perhitungan mengasilkan error yang cukup besar yaitu 23,6 %. Ini dikarenakan
adanya pembatasan gerakkan oleh limit switch, sehingga putaran motor tidak
mencapai kecepatan maksimal. Selain itu senjata minimi yang dipasang pada RCWS
direncanakan untuk menembak sasaran -20 derajat sampai 50 derajat. Tetapi untuk
pergerakkan azimut motor dapat mencapai kecepatan maksimal dengan error
pengujian dan perhitungan sebesar 3,26 % karena motor berputar 360 derajat.
Komentar
Posting Komentar